Sore terakhir 2029. Kampus sedang liburan.
Seorang anak dan ayah sedang berbincang ringan.
Di beranda itu ada motor tua. Milik ayah.
Ayah berkata, “Kau masih ingat ini, Nak?”
“Tentu, Yah. Itu namanya stang”.
“Kalau ini?” Tanya Ayahnya.
[image: 123rf.com]
“Itu speedometer, Ayah” sahutnya.
Ayah kemudian duduk di samping, sambil menghirup kopi.
“Apa tadi namanya?” Tanya Ayah lagi.
“Speedometer!” kata anak tadi mulai kesal.
Beberapa saat kemudian Ayah mengulangi lagi pertanyaan yang sama.
“Alat apa tadi namanya?”
“Speedometer, Ayah. S-P-E-E-D-O-M-E-T-E-R_!”
Kata anak tadi dengan sangat kesal.
Hampir saja anak itu meninggalkan beranda .
“Tunggu sebentar…” kata Ayah tersenyum.
“Ayah semakin aneh!” kata anak tadi dalam hati.
Ada tulisan di sampul buku itu “Owner Manual”.
“Buku ini seumur dengan motor ayah. Sudah saatnya kamu memiliki motor ini. Dia sekarang jadi milikmu.” Kata Ayah.
“Dan yang lebih penting adalah catatan ini.” Kata Ayah sambil membuka halaman belakang buku.
“Kau bertanya di atas motor ini, ketika itu motor ayah masih baru.”
Di lembar itu terbaca tulisan,
“Senin, 5 Desember 2011
Anakku bertanya speedometer sampai berkali-kali. Mungkin lebih dari 15 kali. Sampai dia bisa mengucapkan ‘speedometer’ dengan cedal. Senang sekali dia hari ini. Bukan karena motor baru. Tapi karena bisa mengucapkan ‘speedometeL’ . Kata-kata itu diucapkannya sambil meloncat-loncat ketika masuk ke dalam rumah mencari Ibunya.
Hari ini ayah bahagia. Bukan karena motor baru.
selalu saja cerita yg unik dan penuh makna...
BalasHapus/Penghuni 60|
Hapushehe.. bisa aja Sodaraku ini. :D
OK, Bro... :)
BalasHapusI like it... :D
BalasHapus