Serunya radio ini mempunyai antena paling panjang di asrama, bukan paling tinggi. Coz antena radio ini dihubungkan ke kawat jemuran. Batere-nya ukuran A, lumayan boros, cepat abis kalau keseringan pake. Jadi kalau batere-nya sudah ngedrop –hahaha- dikasih hukuman tu batere. Baterenya dijemur di atap! Akhirnya dibelikan adaptor mini buat radio itu. Batere buat cadangan.
Radio ini sangat sibuk ketika masuk bulan Ramadhan. Sahur, bangun dia. Siang, putar lagu nunggu berbuka. Menjelang Maghrib, NAH!!! Mulai dia jadi primadonna. Perhatian seisi rumah tertuju sama dia. Hahaha, sala tingka tu radio!
Padahal suara yang ditunggu-tunggu ga bagus-bagus amat, itu tuh… suara sirine tanda berbuka puasa. Yang bunyinya kayak gini :
Gimana ya kalau sirine itu bunyinya kita ganti kayak gini :
Ada yang protes gag ya? Gag sih.. Cuma diplototin aja sama Om Ustadz, “Ndak sopan…” kata Beliau. :D
Padahal seharusnya yang ditunggu itu kan suara Adzan, bukan sirine :D
Radio kedua Linus adalah Sony All Band Radio tipe ICF-SW22. Pocket Radio. Kecil ukurannya, jadi enak dimasukin ke ransel. Sekarang radio itu sudah rusak. Service Centre Sony juga sudah tidak ada lagi di sini.
SEKILAS SEJARAH PENYIARAN
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio secara singkat :
1887 – Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima gelombang radio [maksudnya bukan Engkong Hertz yang jadi radio]
1895 – Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia) [brarti dulu pakai tali]
1896 – Tabung sinar katoda ditemukan oleh F. Braun (Jerman
1920 – Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar radio
1922 – Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni Soviet
1925 - Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat
1945 - Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri.
11 September 1945, berdiri Radio Republik Indonesia (RRI).
1966 - mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
1991 – Berita aktual Perang Teluk hanya bisa diakses secara cepat melalui radio siaran luar negeri melalui gelombang pendek (SW)
1996 - KBR68 H Jakarta dan radio-radio lain mulai menyuarakan reformasi.
1997 – Para Aktivis bisa berbicara bebas melalui radio siaran luar negeri melalui gelombang pendek.
2007-Sekarang – Siaran Radio sudah bisa dinikmati secara streaming melalui internet. Salah satu penyedia layanan ini adalah JOGJASTREAMERS. Ada banyak radio Jogja yang siaran LIVE disini.
PERKEMBANGAN PENYIARAN RADIO DI DUNIA
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff [orang Klaten] yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA [Radio Corporation of America].
Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA [USA] dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat.
Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad dari Sumedang.
Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff di angkringan dekat R.S. Sardjito.
Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia II sementara itu kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi.
Keuntungan FM dibandingkan AM adalah :
- Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.
- Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
- Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.
Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara.
Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan. [masa iya?]
FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941.
Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM.
Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:
1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang cukup murah muncul di pasaran.
2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.
3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.
4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang sudah mengakar.
SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM.
Penyiaran radio di Indonesia dimulai dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio sederhana yang mudah dirakit.
Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan sendiri.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
1970-1997, Bebas berpendapat hanya bisa dilakukan melalui radio siaran luar negeri divisi bahasa Indonesia [al: VOA, BBC, Suara Jerman, Suara Australia]
2000 – sekarang, mulai digunakan streaming radio.
Mengapa Gelombang Radio Untuk Komunikasi Masih Tetap Dipertahankan Sampai Sekarang?
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan :
1. Untuk komunikasi satu arah, seperti radio siaran, dapat menyampaikan berita keadaan darurat secara sporadik ke penduduk sekitar daerah bencana.
2. Akses berita, pendidikan dan hiburan yang paling murah, meriah tanpa muntah. Dan tidak mengganggu konsentrasi saat belajar, bekerja, maupun saat berinternet.
3. Bila terjadi gangguan satelit, maka radio komunikasi akan mengambil peran.
4. Apabila terjadi serangan alien, maka komunikasi darurat dilakukan lewat frekwensi radio gelombang pendek menggunakan sandi morse dengan bahasa daerah. haha
[mungkin lebih, apabila kalian juga menambahkan pendapat kalian pada kolom komentar]
Sumber :
[http://goedangdjadoel.com]
dengan sedikit perubahan. Sedikit?
wah, radionya antik bgt tuh.. aku jg jd inget ama radioku yg dulu, hampir mirip loh kyk punya Linus, sama jg merknya Nasional.
BalasHapusberbicara tentang radio, ternyata peranan radio terhadap kemerdekaan RI itu bnr2 sangat besar ya..
dan satu hal tentunya yg bikin aku bangga terhdp diri sendiri adalh ternyata tanggal hari berdirinya RRI itu sama dgn tgl lahirku sob..
:D
/Penghuni 60 |
BalasHapussebelumnya Linus mohon maaf, kometar dari Penghuni 60 baru bisa di-publish beberapa menit YL. entah..
:D Oya? cuman tu radio nangkep gelombang SW rada kurang, jadinya pake antena kawat jemuran!
c̼.̀̽-̯̫̽̈́.́̽ɔ̼wewc̼.̀̽-̯̫̽̈́.́̽ɔ̼ wew c̼.̀̽-̯̫̽̈́.́̽ɔ̼wewc̼.̀̽-̯̫̽̈́.́̽ɔ̼
hihihii... 11 September, Sob? Virgo ♍ ,dong! :D :D
٩(•̮̮̃•̃)۶terimakasih kunjungannya...٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶
hihihiihi...
BalasHapusradio yg atas antik banget tuh,, sampai2 antenanya pakai disambung kawat jemuran segala...